Hello...! Jumpa lagi
bersama saya. Oke langsung saja saya akan membahas contoh Narrative Texs
tersingkat khusus nya bagi Anda yang membutuhkan danbiasanya ini dipakai untuk
dihapal sebagai hapalan test speaking Bahasa Inggris di sekolah. Anda bisa
memilih contoh texs narrative yang telah saya siapkan berikut ini :
1.
Queen of Arabia and Three Sheiks
Maura, who like to be
considered as the most delightful and effective ruler of Arabia, had numerous
suitors. One by one, she tossed them until her rundown was decreased to only
three sheiks. The three sheiks were all similarly youthful and nice looking.
They were likewise rich and solid. It was difficult to choose who might be the
best of them.
One night, Maura masked
herself and went to the camp of the three sheiks. As they spoke the truth to
eat, Maura approached them for something to eat. The main gave her some left
over sustenance. The second sheik gave her some unappetizing camel’s tail. The
third sheik, who was called Hakim, offered her the absolute most delicate and
heavenly meat. After supper, the hidden ruler left the sheik’s camp. The next
day, the ruler welcomed the three sheiks to supper at her castle. She requested
her worker to give every one precisely what they had given her the prior night.
Hakim, who got a plate of delightful meat, declined to eat it if the other two
sheiks couldn’t impart it to him.
Terjemahan:
Ratu
di Arabia dan Tiga Pelamar
Maura, ratu yang
memiliki wajah yang sangat cantik dan kuat mempunyai banyak pelamar. Satu per
satu pelamar dia tolak hingga daftranya berkurang hanya tiga pelamar. Tiga
pelamar tersebut semuanaya rata-rata muda dan tampan. Mereka juga kaya dan
kuat. Hal ini sangat sulit untuk memutuskan siapa yang terbaik diantara mereka.
Suatu malam, Maura
menyamar dan pergi ke penginapan tiga pelamar tersebut. Ketika itu mereka
sedang makan malam, Maura menyuruh mereka untuk makan sesuatu. Pelamar pertama
memberinya beberapa makanan sisa. Pelamar kedua memberinya beberapa ekor unta
yang tidak enak. Pelamar ketiga, yang bernama Hakim menawarkannya beberapa
daging yang empuk dan lezat. Setelah makan malam, ratu penyamar meninggalkan
penginapan para pelamar. Beberapa hari kemudian, raru mengundang ketiga pelamar
makan malam di istananya. Dia meminta pelayannya untuk memberi masing-masing
pelamar sesuai dengan apa yang mereka berikan kepadanya di malam sebelumnya.
Hakim, yang menerima sepiring daging yang lezat menolak untuk makan jika dua
pelamar yang lain tidak dapat berbagi dengannya. Sikap dari pelamar Hakim
akhirnya meyakinkan ratu Maura bahwa dia adalah laki-laki untuknya.”Tanpa
bertanya, Hakim adalah laki-laki yang dermawan”. Dia mengumumkan pilihannya
kepada kedua pelamar. “Jadi, ini Hakim dan saya akan menikahinya”
2. Sam,
the kind lion
Once upon a time, there lived a lion in the jungle. His name was Sam.
Everybody in the jungle knew him very well. and they didn’t want to make a
friend with him. Because they were afraid of him. Because his face was so scary
and vicious.
One day, in a shiny morning, when Sam was sunbathing at the side of the
river, he saw a small antelope in danger. A giant snake came sneaking behind
it. The giant snake was going to eat it. Suddenly Sam jumped over the snake as
soon as possible before the snake caught the small antelope and scared the
snake away.
Later, the small antelope felt relieved that Sam saved his life from the giant snake. After that, he told the whole jungle that Sam was a kind lion. Sam just saved his life. So, there was no need to be afraid of him. After that accident, Sam had a lot of friends.
Terjemahannya
:
Sam dan Singa
Pada suatu hari, hiduplah seekor singa di hutan.
Namanya Sam. Semua binatang di hutan mengenalnya dengan sangat baik dan mereka
tidak mau berteman dengannya. Karena mereka takut kepadanya. Wajahnya begitu
menakutkan dan ganas.
Suatu hari,
di pagi yang cerah, ketika Sam sedang berjemur di pinggir sungai, Sam melihat
seekor kijang kecil dalam bahaya. Seekor ular raksasa menyelinap di
belakangnya. Ular raksasa itu akan memakan kijang kecil tersebut. Tiba-tiba Sam
menerkam ular tersebut sebelum ia menangkap kijang kecil. Sang ular ketakutan
dan pergi meninggalkan mereka.
Kemudian, si
kijang jecil tersebut merasa lega mengetahui Sam telah menyelamatkan hidupnya
dari ular raksasa. Setalah kejadian tersebut. Si kijang kecil memberitahukan
kepada semua warga hutan bahwa Sam adalah seekor singa yang baik. Sam telah
menyelamatkan nyawanya. Jadi, tidak perlu takut kepadanya. Sejak kejadian itu,
Sam mempunyai banyak teman di hutan.
3. The Smart Monkey And The Dull
Crocodile
One day there was a monkey. He
wanted to cross a river. There he saw a crocodile so he asked the crocodile to
take him across the other side of the river. The crocodile agree and told the
monkey to jump on its back. Then the crocodile swam down the river with the
monkey on his top.
Unluckily, the crocodile was very hungry, he stopped in the middle of the river and said to the monkey, “My father is very sick. He has to eat the heart of the monkey. So he will be healthy again.”
At the time, the monkey was in dangerous situation and he had to think hard. Then he had a good idea. He told the crocodile to swim back to the river bank. “What’s for?” asked the crocodile. “Because I don’t bring my heart,” said the monkey. “I left it under a tree, near some coconuts in the river bank.”
The crocodile agreed and turned around. He swam back to the bank of the river. As soon as they reached the river bank, the monkey jumped off the crocodile’s back. Then he climbed up to the top of a tree.
“Where is your heart?” asked the crocodile. “You are foolish,” said the monkey to the crocodile. “Now I am free and I have my heart.”
Unluckily, the crocodile was very hungry, he stopped in the middle of the river and said to the monkey, “My father is very sick. He has to eat the heart of the monkey. So he will be healthy again.”
At the time, the monkey was in dangerous situation and he had to think hard. Then he had a good idea. He told the crocodile to swim back to the river bank. “What’s for?” asked the crocodile. “Because I don’t bring my heart,” said the monkey. “I left it under a tree, near some coconuts in the river bank.”
The crocodile agreed and turned around. He swam back to the bank of the river. As soon as they reached the river bank, the monkey jumped off the crocodile’s back. Then he climbed up to the top of a tree.
“Where is your heart?” asked the crocodile. “You are foolish,” said the monkey to the crocodile. “Now I am free and I have my heart.”
Terjemahannya :
Cerita Monyet Pintar dan Buaya
Bodoh
Suatu hari, ada seekor monyet. Ia ingin menyeberangi sungai. Di sana ia melihat buaya sehingga ia meminta buaya untuk membawanya kesisi lain dari sungai itu. Buayapun setuju dan mengatakan kepada monyet untuk melompat di punggungnya. Kemudian buaya berenang menyusuri sungai dengan monyet di atas punggungnya.
Akan tetapi saat buaya itu merasa sangat lapar, ia berhenti di tengah-tengah sungai dan berkata kepada monyet, “Ayah saya sangat sakit. Dia harus makan jantung monyet supaya bisa sehat kembali. ”
Saat itu, monyet itu ada dalam situasi yang sangat berbahaya. Ia harus berpikir keras. Kemudian ia memiliki ide yang bagus. Iapun mengatakan kepada buaya supaya berenang kembali ke tepi sungai. “Apa?” Tanya buaya. “Karena aku tidak membawa hati saya,” kata monyet. “Aku meninggalkannya di bawah pohon, dekat pohon kelapa, di tepi sungai itu.”
Buayapun setuju dan berbalik, berenang kembali ke tepi sungai. Begitu sampai di tepi sungai, monyetpun melompat dari punggung buaya. Kemudian ia naik ke atas pohon.
“Dimana hatimu?” Tanya buaya. “Dasar buaya bodoh,” kata monyet. “Sekarang saya bebas dan tetap mempunayi jantung.”
Suatu hari, ada seekor monyet. Ia ingin menyeberangi sungai. Di sana ia melihat buaya sehingga ia meminta buaya untuk membawanya kesisi lain dari sungai itu. Buayapun setuju dan mengatakan kepada monyet untuk melompat di punggungnya. Kemudian buaya berenang menyusuri sungai dengan monyet di atas punggungnya.
Akan tetapi saat buaya itu merasa sangat lapar, ia berhenti di tengah-tengah sungai dan berkata kepada monyet, “Ayah saya sangat sakit. Dia harus makan jantung monyet supaya bisa sehat kembali. ”
Saat itu, monyet itu ada dalam situasi yang sangat berbahaya. Ia harus berpikir keras. Kemudian ia memiliki ide yang bagus. Iapun mengatakan kepada buaya supaya berenang kembali ke tepi sungai. “Apa?” Tanya buaya. “Karena aku tidak membawa hati saya,” kata monyet. “Aku meninggalkannya di bawah pohon, dekat pohon kelapa, di tepi sungai itu.”
Buayapun setuju dan berbalik, berenang kembali ke tepi sungai. Begitu sampai di tepi sungai, monyetpun melompat dari punggung buaya. Kemudian ia naik ke atas pohon.
“Dimana hatimu?” Tanya buaya. “Dasar buaya bodoh,” kata monyet. “Sekarang saya bebas dan tetap mempunayi jantung.”
4. The Ant And The Grasshopper
In a field one summer’s day a grasshopper was hopping about, chirping and
singing to its heart’s content. An ant passed by, bearing along with great toil
an ear of corn he was taking to the nest.
“Why not come and chat with me,” said the grasshopper, “instead of toiling and moiling in that way?”
“I am helping to lay up food for the winter,” said the ant, “and recommend you to do the same.”
“Why bother about winter?” said the grasshopper; we have got plenty of food at present.” The Ant went on its way and continued its toil.
When the winter came the grasshopper found itself dying of hunger while it saw the ants distributing, every day, corn and grain from the stores they had collected in the summer.
“Why not come and chat with me,” said the grasshopper, “instead of toiling and moiling in that way?”
“I am helping to lay up food for the winter,” said the ant, “and recommend you to do the same.”
“Why bother about winter?” said the grasshopper; we have got plenty of food at present.” The Ant went on its way and continued its toil.
When the winter came the grasshopper found itself dying of hunger while it saw the ants distributing, every day, corn and grain from the stores they had collected in the summer.
Terjemahannya:
Semut dan
Belalang
Di suatu lapangan, saat musim panas, seekor belalang melompat
girang, berkicau dan bernyanyi sesuka hatinya. Sementara seekeor semut sedang
lewat, sambil mambawa bongkahan biji jagung dibawahnya dengan susah payah
menuju sarangnya.
“Mengapa kamu tidak disini saja sambil ngobrol denganku,” kata Belalang, “dari pada lalulalang kerja keras seperti itu??”
“Aku bekerja untuk mengumpulkan makanan sebegai persediaan musim dingin nanti,” kata semut itu, “dan memeberikan contoh padamu supaya kamu juga mengumpulkan makanan seperti aku.”
“Kenapa aku harus repot-repot mengkhawatirkan musim dingin” kata Belalang; “Kami sudah punya banyak makanan saat ini.” Meskipun begitu semut itu tetap melanjutkan dan terus kerja keras.
Ketika musim dingin datang, belalang itu pun mati kelaparan, sementara si semut mendistribusikan jagung dan gandum setiap hari dari toko mereka yang sudah dikumpulkan saat musim panas yang lalu.
“Mengapa kamu tidak disini saja sambil ngobrol denganku,” kata Belalang, “dari pada lalulalang kerja keras seperti itu??”
“Aku bekerja untuk mengumpulkan makanan sebegai persediaan musim dingin nanti,” kata semut itu, “dan memeberikan contoh padamu supaya kamu juga mengumpulkan makanan seperti aku.”
“Kenapa aku harus repot-repot mengkhawatirkan musim dingin” kata Belalang; “Kami sudah punya banyak makanan saat ini.” Meskipun begitu semut itu tetap melanjutkan dan terus kerja keras.
Ketika musim dingin datang, belalang itu pun mati kelaparan, sementara si semut mendistribusikan jagung dan gandum setiap hari dari toko mereka yang sudah dikumpulkan saat musim panas yang lalu.
5. The Mouse Deer and The Elephant
One day, there was a mouse deer.
He was trapped in a hole that had been made by a group of hunters.
The mouse deer screamed for help but no one heard him. It was hopeless for him to escape from the trap. He waited and waited and finally an elephant came. He was happy and asked for help but the elephant was not smart enough to help him. The elephant did not know how to do.
The mouse deer screamed for help but no one heard him. It was hopeless for him to escape from the trap. He waited and waited and finally an elephant came. He was happy and asked for help but the elephant was not smart enough to help him. The elephant did not know how to do.
In the end, the mouse deer got a bright idea. He said to the elephant, “Come down here! Come down to this hole so you can help me get out!” Foolishly The elephant agreed and followed the mouse deer’s order. The elephant jumped down to the hole.
Of course the mouse deer quickly hopped on the elephant’s body and then hopped out of the hole. He was free and leaving the elephant trapped in the hole in turn.
Terjemahannya :
Si
Kancil dan Gajah
Suatu hari, hidupla
kancil. Ia sedang terjebak didalam sebuah lubang yang telah dibuat oleh
sekelompok pemburu.
Kancil tersebut berteriak meminta tolong, tapi tidak ada yang mendengarnya. Tidak ada harapan lagi baginya untuk bisa lepas dari perangkap lobang itu. Iapun menunggu dan menunggu dan akhirnya seekor gajah datang. Kancil tersebut merasa senang dan meminta pertolongan gajah tapi gajah itu tidak cukup cerdas untuk bisa membantunya. Gajah itu tidak tahu bagaimana cara menolongnya.
Pada akhirnya, kancil pun punya ide cemerlang. Ia berkata kepada gajah, “Ayo ke sini! Ayo masuklah ke lubang ini sehingga kamu bisa membantu aku keluar dari lobang ini” Bodohnya Gajah itu, menyetujui dan mengikuti perintah kancil tersebut. Gajah itupun melompat kedalam lubang.
Tentu saja kancil tersebut dengan cepat melompat ke atas tubuh gajah tersebut kemudian melompat keluar dari lubang. Iapun bebas dan meninggalkan gajah sendirian terjebak di dalam lubang itu.
Kancil tersebut berteriak meminta tolong, tapi tidak ada yang mendengarnya. Tidak ada harapan lagi baginya untuk bisa lepas dari perangkap lobang itu. Iapun menunggu dan menunggu dan akhirnya seekor gajah datang. Kancil tersebut merasa senang dan meminta pertolongan gajah tapi gajah itu tidak cukup cerdas untuk bisa membantunya. Gajah itu tidak tahu bagaimana cara menolongnya.
Pada akhirnya, kancil pun punya ide cemerlang. Ia berkata kepada gajah, “Ayo ke sini! Ayo masuklah ke lubang ini sehingga kamu bisa membantu aku keluar dari lobang ini” Bodohnya Gajah itu, menyetujui dan mengikuti perintah kancil tersebut. Gajah itupun melompat kedalam lubang.
Tentu saja kancil tersebut dengan cepat melompat ke atas tubuh gajah tersebut kemudian melompat keluar dari lubang. Iapun bebas dan meninggalkan gajah sendirian terjebak di dalam lubang itu.
6.
The
Rabbit And The Bear
Once upon a time, there lived as
neighbors, a bear and a rabbit. The rabbit was a good shot. In contrary, the
bear was always clumsy and could not use the arrow to good advantage.
One day, the bear called over the rabbit and asked the rabbit to take his bow and arrows and came with bear to the other side of the hill. The rabbit was preventing to arouse the bear’s anger so he could not refuse it. He consented and went with the bear and shot enough buffalo to satisfy the hungry family. Indeed he shot and killed so many that there was lots of meat left after the bear and his family had loaded themselves and packed all they could carry home.
The bear was very gluttonous and did not want the rabbit to get any of the meat. The rabbit could not even taste the blood from the butchering as the bear would throw earth on the blood and dry it up. The poor rabbit would have to go home hungry after his hard day’s work.
The bear was the father of five children. The youngest child was very kind to the rabbit. He was very hearty eater. The mother bear always gave him an extra large piece of meat but the youngest child did not eat it. He would take it outside with him and pretended to play ball with the meat. He kicked toward the rabbit’s house and when he got close to the door he would give the meat with such a great kick. The meat would fly into the rabbit’s house. In this way, the poor rabbit would get his meal unknown to the papa bear.
One day, the bear called over the rabbit and asked the rabbit to take his bow and arrows and came with bear to the other side of the hill. The rabbit was preventing to arouse the bear’s anger so he could not refuse it. He consented and went with the bear and shot enough buffalo to satisfy the hungry family. Indeed he shot and killed so many that there was lots of meat left after the bear and his family had loaded themselves and packed all they could carry home.
The bear was very gluttonous and did not want the rabbit to get any of the meat. The rabbit could not even taste the blood from the butchering as the bear would throw earth on the blood and dry it up. The poor rabbit would have to go home hungry after his hard day’s work.
The bear was the father of five children. The youngest child was very kind to the rabbit. He was very hearty eater. The mother bear always gave him an extra large piece of meat but the youngest child did not eat it. He would take it outside with him and pretended to play ball with the meat. He kicked toward the rabbit’s house and when he got close to the door he would give the meat with such a great kick. The meat would fly into the rabbit’s house. In this way, the poor rabbit would get his meal unknown to the papa bear.
Terjemahannya :
Kelinci dan Beruang
Suatu masa, hiduplah dua binatang yang saling bertetangga, seekor beruang dan kelinci.Sang kelinci adalah seorang pemanah yang baik. Sebaliknya, beruang itu selalu canggung dan tidak bisa memanfaatkan anak panah sama sekali.
Suatu masa, hiduplah dua binatang yang saling bertetangga, seekor beruang dan kelinci.Sang kelinci adalah seorang pemanah yang baik. Sebaliknya, beruang itu selalu canggung dan tidak bisa memanfaatkan anak panah sama sekali.
Suatu hari, beruang itu memanggil kelinci dan memintanyai untuk mengambil
busur dan panah dan pergi bersama beruang ke sebuah bukit. Untuk
menghindari kemarahan beruaang, kelinci menurut saja dan tidak bisa menolak
ajakan itu. Dia setuju dan pergi dengan beruang dan memanah cukup banyak kerbau
untuk memenuhi keluarga beruang yang lapar. Kelinci itu memang memanah dan
mendapatkan begitu banyak daging memenuhi kebutuhan beruang dan keluarganya.
Mereka mengambil daging itu dan membawahnyapulang.
Beruang itu sangat rakus dan tidak ingin kelinci mendapatkan daging hasil
panahannya. Sang kelinci bahkan tidak bisa merasakan darah daging kerbau itu
karena beruang akan segera mengeringkannya. Kelinci yang miskin itu harus
pulang dengan rasa lapar setelah bekerja keras seharian.
Beruang itu adalah ayah dari lima anak. Anak bungsu beruang sangat baik
kepada kelinci. Dia sangat suka makan. Ibu beruang selalu memberinya tambahan
potongan besar daging tetapi anak bungsu beruang itu tidak memakannya.
Dia mengambil dagaing itu ke luar rumah dan berpura-pura untuk bermain bola
dengan daging itu. Dia menendang-nendang daging itu ke arah rumah kelinci dan
ketika sudah dekat di pintu rumah kelinci, anak beruang itu akan memberikan
daging itu dengan cara menendangnya dengan keras. Daging itu terbang ke dalam
rumah kelinci. Dengan cara itu, kelinci yang miskin mendapatkan makanan nya dan
tidak diketahui oleh ayah beruang.
7.
The Mouse Deer And The Tiger
One day, there was a mouse deer. He was thirsty so he wanted to
drink on the river.
When the mouse deer came next to the rive, a tiger approached him and wanted to eat him. Of course the mouse deer tried to escape, but the tiger run faster and caught him. In that dangerous situation the mouse deer thought hard how to escape the tiger. Then he got idea and said to the tiger, “Listen! Your mightiness and toughness are all great! But I have my own king. He has a greater strength than yours! I am sure that nobody can match his powers!” Because the tiger felt taunted, he declared that he would challenge the mouse deer’s king.
Next the mouse lead the tiger to the river, and said, “Now Look at the water. You will see my king” Foolishly the tiger looked in the river and surely saw another tiger in the water. Then he growled, but the tiger in the river imitated to growl too. Because of his too high self pride, the tiger jumped into the water, and wanted to fight. He was believing there was another tiger in the water.
The mouse deer took that opportunity to escape. After fighting with himself in the river, the tiger realized that he was fooled by the mouse deer.
When the mouse deer came next to the rive, a tiger approached him and wanted to eat him. Of course the mouse deer tried to escape, but the tiger run faster and caught him. In that dangerous situation the mouse deer thought hard how to escape the tiger. Then he got idea and said to the tiger, “Listen! Your mightiness and toughness are all great! But I have my own king. He has a greater strength than yours! I am sure that nobody can match his powers!” Because the tiger felt taunted, he declared that he would challenge the mouse deer’s king.
Next the mouse lead the tiger to the river, and said, “Now Look at the water. You will see my king” Foolishly the tiger looked in the river and surely saw another tiger in the water. Then he growled, but the tiger in the river imitated to growl too. Because of his too high self pride, the tiger jumped into the water, and wanted to fight. He was believing there was another tiger in the water.
The mouse deer took that opportunity to escape. After fighting with himself in the river, the tiger realized that he was fooled by the mouse deer.
Terjemahannya:
Cerita
Kancil Dan Harimau dari Teks Bahasa Inggris
Suatu hari, ada seekor kancil. Dia merasa haus dan ingin minum di sungai.
Ketika kancil tiba di pinggir sungai itu, seekor harimau mendekat dan ingin memakannya. Tentu saja kancil mencoba melarikan diri, namun harimau berjalan lebih cepat dan menangkapnya. Dalam situasi berbahaya seperti itu, kancil berpikir keras bagaimana cara untuk melepaskan diri dari harimau itu. Lalu ia mendapat ide yang bagus dan berkata kepada harimau, “Dengar! Binatang yang tangguh dan besar! Tapi saya punya raja sendiri. Dia memiliki kekuatan yang lebih besar dari Anda! Saya yakin tidak ada yang bisa menandingi kekuatannya!” Karena harimau merasa terhina, ia menyatakan bahwa ia akan menantang raja kancil itu.
Maka kancil pun mengajak harimau ke sungai, dan berkata, “Sekarang Lihatlah kedalam air itu. Anda akan melihat raja saya” Bodohnya harimau itu, tentu saja ia melihat bayangan sekor harimau lain di sungai itu. Lalu ia menggeram, dan harimau yang tampak di sungai juga ikut menggeram. Karena kesombongan, harimau itu melompat ke dalam air untuk melawan. Ia percaya ada harimau lain di dalam air sungai itu.
Kancil pun mengambil kesempatan yang baik itu untuk melarikan diri. Setelah bertarung dengan bayangannya sendiri di sungai, harimau itu baru menyadari bahwa ia tertipu oleh kancil.
Suatu hari, ada seekor kancil. Dia merasa haus dan ingin minum di sungai.
Ketika kancil tiba di pinggir sungai itu, seekor harimau mendekat dan ingin memakannya. Tentu saja kancil mencoba melarikan diri, namun harimau berjalan lebih cepat dan menangkapnya. Dalam situasi berbahaya seperti itu, kancil berpikir keras bagaimana cara untuk melepaskan diri dari harimau itu. Lalu ia mendapat ide yang bagus dan berkata kepada harimau, “Dengar! Binatang yang tangguh dan besar! Tapi saya punya raja sendiri. Dia memiliki kekuatan yang lebih besar dari Anda! Saya yakin tidak ada yang bisa menandingi kekuatannya!” Karena harimau merasa terhina, ia menyatakan bahwa ia akan menantang raja kancil itu.
Maka kancil pun mengajak harimau ke sungai, dan berkata, “Sekarang Lihatlah kedalam air itu. Anda akan melihat raja saya” Bodohnya harimau itu, tentu saja ia melihat bayangan sekor harimau lain di sungai itu. Lalu ia menggeram, dan harimau yang tampak di sungai juga ikut menggeram. Karena kesombongan, harimau itu melompat ke dalam air untuk melawan. Ia percaya ada harimau lain di dalam air sungai itu.
Kancil pun mengambil kesempatan yang baik itu untuk melarikan diri. Setelah bertarung dengan bayangannya sendiri di sungai, harimau itu baru menyadari bahwa ia tertipu oleh kancil.
8.
The Miser
A miser sold all things that he had to buy a lump made of gold, which he
buried in a hole in the ground by the side of an old wall and went to look at
daily. One of his workmen noted his frequent visits to the spot and determined
to watch his movements. He soon uncovered the secret of the hidden treasure,
and digging down, came to the lump of gold hidden by a miser, and stole it. On
his next visit, the Miser, found nothing inside the hole and started to tear
his hair and to make loud lamentations. A neighbor, looking at him overcome
with grief and learning the cause, said, “Pray, do not grieve so; but go and
put a stone in the hole, and imagine that the gold is still lying there. It
will do to you quite the same act; for once the gold was there, you left it
nothing, as you did not make the slightest use of it.”
Terjemahannya :
Si Pelit
Seorang yang kikir menjual seluruh benda yang ia miliki untuk membeli
seongkah emas, yang dia timbun di sebuah lubang bawah tanah di sisi
dinding tua dan selalu dia lihat setiap hari. Salah satu pekerja nya kemudian
bertanya – tanya tentang kebiasaan si Pelit yang sering berkunjung ke tempat
itu dan bertekad untuk mengawasi gerak – geriknya. Tak lama setelah itu dia
menemukan rahasia harta karun yang disimpan si Pelit, dan menggali hingga
sampai ke bongkahan emas yang disembunyikan oleh si Pelit, dan mencurinya. Pada
kunjungan berikutnya, si Pelit, tidak menemukan apa-apa di dalam lubang dan
mulai menangis dan meratap dengan keras. Seorang tetangga, kemudian menatapnya
dan mencoba mengatasi kesedihannya dan mempelajari penyebabnya, kemudian dia
berkata, “Berdoalah, jangan bersedih begitu; Tapi pergi dan letakkan batu di
dalam lubang, dan membayangkan bahwa emasmu masih ada di sana. Batu ini akan
melakukan ke pada anda tindakan yang sama, karena pada waktu emas ada di sana,
anda meninggalkannya begitu saja, karena anda tidak memanfaatkannya barang
sedikitpun”.
9.
The Wolf in Sheep’s Clothing
A Wolf experienced great difficulty in getting at the sheep owing to the
vigilance of the shepherd and his loyal dogs. But in the morning it found the
skin of a sheep that had been flayed and thrown aside, so it put it on over its
own pelt and walked down among the sheep.
The Lamb that owned the sheep whose skin wore by
the Wolf began to follow the Wolf in the Sheep’s clothing. So, leading the Lamb
a apart, he soon made a meal off her – and not long after this he succeeded in
deceiving the sheep, and eating hearty meals.
Our appearances are deceptive.
Terjemahannya:
Serigala Berbulu
Domba
Seekor serigala sedang mengalami kesulitan besar
dalam usahanya mendapatkan domba karena kewaspadaan sang penggembala dan anjing
setianya. Tapi di pagi hari itu ia temukan kulit domba yang telah dikuliti dan
dibuang, kemudian ia menutupkan kulit itu pada tubuhnya dan berjalan di
antara domba-domba itu.
Anak dari domba yang kulitnya
dikenakan olehserigala mulai mengikutinya.Kemudian,ia menggiring anak domba
tersebut untuk terpisah dari kelompoknya, kemudian dan tidak lama setelah
itu dia berhasil menipu domba, dan mendapakan makanan yang lezat.
Penampilan dapat
menipu.
10. The Boy Who Cried Wolf
A shepherd-boy, who watched a group of sheep near a village, shocked out
the villagers three or four times by screaming out, “Wolf! Wolf!” and when his
neighbors were there to help him,he laughed at them for their pains.
However the Wolf, truly come at last. The Shepherd-boy, now really in
danger, cried in an agony of terror: “Pray, please come and help me; the Wolf
is approaching to kill the sheep”; but no one paid any attention to his cries,
nor rendered any help. The Wolf, having no cause of scary, at his leisure
lacerated or destroyed the whole sheep in group. There is no believing
liars, even when they speak the truth.
Terjemahannya :
Anak Laki – Laki Yang Berteriak Serigala
Seorang anak gembala, yang melihat sekelompok
domba di dekat sebuah desa, mengejutkanorang – orang di desadengan berteriak
tiga atau empat kali, “Serigala! Serigala!” dan ketika tetangganya berada
datang ke sana untuk membantunya, dia menertawai mereka yang dengan
susah payah datang.
Akan tetapi, serigala benar-benar datang pada
akhirnya. Anakg embala itu sekarang benar-benar dalam bahaya, menangis dalam
penderitaankarena terancam: ” Ya Tuhan, datanglah dan bantu saya;
Serigal semakin mendekat untuk membunuh domba”; tapi tidak ada perhatian
apapun atau bantuan yang datang untuk tangisannya; Serigala kemudian tanpa
takut menyerang seluruh domba milik pemuda yang ada dalam kelompok itu.
Tidak ada yang percaya dengan pembohong, bahkan ketika mereka
berbicara kebenaran.
11.
The Story of the Smart Farmer
and the Dull Tiger
Once there was a farmer from Laos. Every morning and every evening, he
ploughed his field with his buffalo.
One day, a tiger saw the farmer and his buffalo working in the field. The tiger was very surprised to see a big animal listening to a small animal. The tiger wanted to know more about the big animal and the small animal.
After the man went home, the tiger spoke to the buffalo; “you are so big and strong. Why do you do everything the man tells you?” The buffalo answered; “oh, the man is very intelligent”.
The tiger asked; “can you tell me how intelligent he is?”. “No, I can’t tell you”, said the buffalo; “but you can ask him”
So the next day the tiger asked to the man; “Can I see your intelligence?”. But the man answered; “it at home”. “Can you go and get it?” asked the tiger. “Yes” said the man; “but I am afraid you will kill my buffalo when I am gone. Can I tie you to a tree?”
After the man tied the tiger to the tree, he didn’t go home to get his intelligence. He took his plough and hit the tiger. Then he said; “Now you know about my intelligence even you haven’t seen it.
One day, a tiger saw the farmer and his buffalo working in the field. The tiger was very surprised to see a big animal listening to a small animal. The tiger wanted to know more about the big animal and the small animal.
After the man went home, the tiger spoke to the buffalo; “you are so big and strong. Why do you do everything the man tells you?” The buffalo answered; “oh, the man is very intelligent”.
The tiger asked; “can you tell me how intelligent he is?”. “No, I can’t tell you”, said the buffalo; “but you can ask him”
So the next day the tiger asked to the man; “Can I see your intelligence?”. But the man answered; “it at home”. “Can you go and get it?” asked the tiger. “Yes” said the man; “but I am afraid you will kill my buffalo when I am gone. Can I tie you to a tree?”
After the man tied the tiger to the tree, he didn’t go home to get his intelligence. He took his plough and hit the tiger. Then he said; “Now you know about my intelligence even you haven’t seen it.
Terjemahannya:
Pernah ada seorang petani dari Laos. Setiap pagi dan
setiap malam, ia membajak ladangnya dengan kerbaunya.
Suatu hari, harimau melihat petani dan kerbau nya
bekerja di lapangan. Harimau itu sangat terkejut melihat hewan mendengarkan
besar untuk hewan kecil. harimau ingin tahu lebih banyak tentang hewan besar
dan hewan kecil.
Setelah orang itu pergi ke rumah, harimau berbicara
kepada kerbau; "Anda begitu besar dan kuat. Mengapa Anda melakukan segala
sesuatu orang itu memberitahu Anda "kerbau itu menjawab; "Oh, orang
itu sangat cerdas".
harimau bertanya; "Bisa Anda ceritakan bagaimana cerdas dia?".
"Tidak, saya tidak bisa mengatakan", kata kerbau; "Tapi Anda
bisa memintanya"
Jadi hari berikutnya harimau diminta untuk pria;
"Dapatkah saya melihat kecerdasan Anda?". Tetapi orang itu menjawab;
"Di rumah". "Bisakah Anda pergi dan mendapatkannya?" Tanya
harimau. "Ya" kata pria itu; "Tapi aku takut Anda akan membunuh
kerbau saya ketika saya pergi. Dapatkah saya mengikat Anda ke sebuah pohon?
"
Setelah pria itu diikat harimau ke pohon, ia tidak
pulang ke rumah untuk mendapatkan kecerdasannya. Dia mengambil bajak dan
memukul harimau. Lalu ia berkata; "Sekarang Anda tahu tentang kecerdasan
saya bahkan Anda belum melihatnya.
12. The
Smartest Parrot
Once upon time, a man had a wonderful parrot. There was no other
parrot like it. The parrot could say every word, except one word. The parrot
would not say the name of the place where it was born. The name of the place
was Catano.
The man felt excited having the smartest parrot
but he could not understand why the parrot would not say Catano. The man tried
to teach the bird to say Catano however the bird kept not saying the word.
At the first, the man was very nice to the bird
but then he got very angry. “You stupid bird!” pointed the man to the parrot.
“Why can’t you say the word? Say Catano! Or I will kill you” the man said
angrily. Although he tried hard to teach, the parrot would not say it. Then the
man got so angry and shouted to the bird over and over; “Say Catano or I’ll
kill you”. The bird kept not to say the word of Catano.One day, after he had
been trying so many times to make the bird say Catano, the man really got very
angry. He could not bear it. He picked the parrot and threw it into the chicken
house. There were four old chickens for next dinner “You are as stupid as the
chickens. Just stay with them” Said the man angrily. Then he continued to
humble; “You know, I will cut the chicken for my meal. Next it will be your
turn, I will eat you too, stupid parrot”. After that he left the chicken house.
The next day, the man came back to the chicken
house. He opened the door and was very surprised. He could not believe what he
saw at the chicken house. There were three death chickens on the floor. At the
moment, the parrot was standing proudly and screaming at the last old chicken;
“Say Catano or I’ll kill you”.
Terjemahannya :
Sekali waktu, seorang pria memiliki burung beo yang
indah. Tidak ada burung beo lain seperti itu. kakaktua bisa mengatakan setiap
kata, kecuali satu kata. kakaktua tidak akan mengatakan nama tempat di mana ia
lahir. Nama tempat itu Catano.
Pria itu merasa senang memiliki burung beo cerdas tapi
dia tidak bisa mengerti mengapa burung beo tidak akan mengatakan Catano. Pria
itu mencoba untuk mengajarkan burung untuk mengatakan Catano Namun burung terus
tidak mengatakan kata.
Pada awalnya, orang itu sangat bagus untuk burung
tetapi kemudian ia menjadi sangat marah. "Kamu bodoh burung!"
Menunjuk orang untuk burung beo. "Mengapa kau tidak bisa mengucapkan kata?
Katakanlah Catano! Atau aku akan membunuhmu "kata pria itu marah. Meskipun
ia berusaha keras untuk mengajar, kakaktua tidak akan mengatakan itu. Lalu orang
itu punya begitu marah dan berteriak kepada burung berulang; "Katakanlah
Catano atau aku akan membunuhmu". Burung itu terus tidak mengatakan firman
Catano.One hari, setelah ia telah mencoba begitu banyak kali untuk membuat
burung mengatakan Catano, pria itu benar-benar sangat marah. Dia tidak bisa
menanggungnya. Dia mengambil burung beo dan melemparkannya ke rumah ayam. Ada
empat ayam umur untuk makan malam berikutnya "Kau bodoh seperti ayam.
Hanya tinggal bersama mereka "Kata orang marah. Kemudian ia terus rendah
hati; "Kau tahu, aku akan memotong ayam untuk makan. Berikutnya akan
giliran Anda, saya akan makan Anda juga, burung beo bodoh ". Setelah itu
ia meninggalkan rumah ayam.
Keesokan harinya, pria itu kembali ke rumah ayam. Dia
membuka pintu dan sangat terkejut. Dia tidak bisa percaya apa yang dilihatnya
di kandang ayam. Ada tiga ekor ayam mati di lantai. Saat ini, burung beo itu
berdiri dengan bangga dan berteriak pada ayam tua terakhir; "Katakanlah
Catano atau aku akan membunuhmu".
Yapsss, sampai disini dulu ya. Semoga ini bisa membantu masalah Anda.
See you Again....
1 komentar:
ini kalo gak salah pelajaran ane waktu smk . sangat bermanfaat bagi anak sekolah mbak
EmoticonEmoticon